Mereka anak-anak agen perubahan masa depan didikan kami
Keceriaan kalian tak dapat terlukiskan dengan kata-kata lagi. Harapan kami ingin menjadi lentera kehidupan kalian agar selalu bersinar, meskipun badai sedang menerjang. Kalian adalah semangat kami untuk memberikan sedikit apa yang kami punya untuk bangsa ini. Meskipun kami hanya memberikan sedikit ilmu kami untuk kalian tapi harapan kami sangat besar pada kalian. Kami harap kalian nantinya akan menjadi calon-calon penerus bangsa untuk berjuang di negeri kita ini, Indonesia.
Adik-adik dari SDN Cimaphar kami mengerti dan mulai memahami betapa beratnya beban kalian. Jangan patah semangat di tengah badai yang sedang menerjang. Kami yakin kalian adalah adik-adik yang kuat dalam menjalani kehidupan yang berat ini. Kami akan selalu ada di samping kalian. Membantu sebisa dan sekuat kami. Melindungi kalian dari pergaulan yang buruk. Menaungi hari-hari kalian dengan canda-tawa dari kami.
Adik-adikku kalian jangan pernah bosan dengan kami. Mungkin terkadang kalian merasa jenuh berkegiatan bersama kami. Tapi kami akan selalu berusaha memberikan yang terbaik dan paling baik untuk kalian, penerus bangsa kita.
Adikku jangan ada lagi rasa sedih di raut wajah kalian . Kami tidak ingin hadirnya kami malah membuat beban bagi kalian. Tersenyumlah, kami akan berusaha juga memberikan goresan warna-warna terang dikehidupan kalian. Senyum yang terlukis di wajah kalian akan membuat kami lebih bersemangat lagi untuk berbagi dengan kalian.
Agen-agen penerus bangsa, tetaplah bersemangat menjalani kehidupan kalian. Jika kalian merasa membutuhkan seseorang untuk menguatkan semangat kalian, kami akan selalu ada di samping kalian. Memberikan kekuatan agar kalian semakin kuat menopang beratnya kehidupan dan semakin mandiri.
Kami, kakak-kakak pemberi semangat agen-agen penerus bangsa bangga memiliki adik-adik seperti kalian.
-PPBY-
read more
0
saran, pendapat maupun ejekan
Menuju Generasi Anti Korupsi
Sebenarnya apa arti dari korupsi ? menurut saya korupsi adalah penyalahgunakan kepercayaan masyarakat setanah air yang dikuasakan kepada mereka para pejabat negara untuk mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri tanpa memperdulikan uang itu hak siapa.
Indonesia merupakan Negara yang tinggi tingkat korupsinya. Hal ini dikarenakan kondisinya yang mendukung untuk para pejabat melakukan tindakan korupsi. Pada saat ini hukum bersifat memihak kalangan pejabat yang dengan mudah mengeluarkan sejumlah uang untuk meringankan hukuman bagi mereka. Semakin kesini hukum di Indonesia semakin tidak adil. Hal ini menyebabkan tingkat korupsi semakin tinggi.
Pada saat ini korupsi di Indonesia semakin merajalela. Entah karena perkembangan jaman atau apa yang membuat mereka berani melakukan tindak korupsi, dan kebanyakan yang mereka ambil adalah uang rakyat. Uang yang seharusnya untuk membangun Negara kita Indonesia malah disalah gunakan untuk keuntungan individu masing – masing. Mereka juga tidak memikirkan apakah uang tersebut halal atau haram. Bagi mereka, para koruptor yang terpenting adalah hidup mereka bergelimang harta di dunia ini. Harta yang seharusnya adalah uang untuk mendanai rakyat Indonesia yang tidak mampu, menyekolahkan anak – anak jalanan malah digunakan untuk hal yang menurut saya tidak penting sama sekali. Apa gunanya bergelimang harta di dunia tetapi miskin di akhirat ? jika kalian para koruptor berat untuk bertobat. Ingatlah bahwa masih ada kehidupan yang lebih kekal abadi yaitu di akhirat. Jika kita menggunakan uang yang bukan hak kita nanti dosa – dosa kita akan dimintai pertangggung jawaban di akhirat ketika penimbangan amal – amal kita di dunia. Apakah kalian para koruptor ingin menambah berat timbangan kalian dengan dosa ? dosa yang sebenarnya bisa untuk dihindari. Dengan kita mendekatkan diri kepada-Nya niscaya kita akan selalu mendapatkan rejeki yang melimpah. Rejeki setiap orang telah diatur oleh yang maha menguasai dunia dan akhirat jadi tanpa kita melakukan tidak pidana korupsi insyaAllah kita akan mendapat rejeki. Dengan dibarengi usaha dan tekat untuk sukses kita pasti akan juga bergelimang harta. Tapi yang saya maksud adalah harta yang halal bagi kita. Bukan harta yang seharusnya jadi hak mereka yang membutuhkan bantuan. Pernahkah kalian para koruptor berfikir bahwa apa yang kalian lakukan adalah tindakan bodoh ? kalian itu adalah orang yang rakyat Indonesia percaya untuk dibebani amanah menjadi pejabat Negara. Tetapi mengapa kalian malah menyengsarakan kami para rakyat ? seharusnya kami para rakyat tidak mempercayakan amanah ini padamu. Karena ternyata kalian tidak mampu memnanggung amanah dipundak kalian. Hanya kami berharap ingatlah masih ada kehidupan yang kekal abadi yaitu di akhirat, disini kita hanya menumpang untuk minum. Hal yang harus dilakukan adalah membantu orang yang tak mampu seperti kami para rakyat bukan malah menggunakan uang yang seharusnya sebagai hak kami. Wahai para pejabat Negara berhentilah ,elakukan tindakan bodoh yang kalian lakukan dan kalian tidak pernah sadari bahwa tindakan tersebut ternyata merugikan kalian. Juga kalian para calon penerus bangsa jangan tiru tindakan para pendahulu kalian. Mari kita membangun Indonesia yang makmur, damai dan sejahtera tanpa tindakan korupsi. Kita awali dari diri pribadi dan semoga akan menjalar ke orang lain nantinya.
Kami disini para rakyat tyang tanpa kalian hiraukan terkena dampak atas tindakan gegabah yang kalian lakukan. Misalkan seharusnya kami orang – orang tidak mampu yang anak – anak kami dapat bersekolah tetapi kenyataannya tidak. Hal ini berat sekali mengurus suratnya, berbeli – belit dan menyebabkan kami malas untuk mengurusinya. Akhirnya kami yang hanya bisa menjadi orang peminta – minta dipinggiran jalan, menyuruh anak – anak kami untuk mengamen ataupun juga ikut meminta – minta. Kami yang seharusnya hidup dengan sedikit bantuan seperti bantuan RASKIN. Sekarang terkadang malah tertunda entah bagaimana terkadang kita mendapatkan tidak tiap bulan. Kalau kita tidak mendapatkan RASKIN itu apa kami tidak makan ? sampai kami diberi RASKIN lagi ? tidak kami hanya dapat mengamen dan meminta – minta. Memang kita mengganggu ketenangan kalian ketika kami meminta – minta ataupun mengamen tapi hanya itu yang dapat kami lakukan. Anak – anak kami yang seharusnya mengenyam bangku pendidikan seperti anak – anak lain malah mereka mengamen. Kami tidak sanggup menyekolahkan karena kami memang golongan tak mampu tidak seperti kalian yang dapat menyekolahkan anak – anak kalian di sekolah terbaik. Harusnya anak – anak kami juga merasakan bangku pendidikan agar nantinya mereka tidak menjadi orang yang tak mampu seperti kami. Tapi mereka mampu seperti kalian menjabat jabatan tinggi di Negara kita, Indonesia. Hal ini tidak sesuai dengan pasal – pasal yang kalian tulis sendiri yang katanya orang miskin dibiayai oleh Negara. Tapi kenyataannya malah kami terlunta – lunta menjalani hidup kami. Berat sekali bila kita tidak mendapat banyuan dari kalian. Kita hanya untuk sekedar makan saja sudah susah apalagi membiayai anak – anak kita untuk bersekolah. Kami harap kalian menyisihkan sedikit uang kalian bagi kami para rakyat golongan tak mampu atau paling tidak jangan kalian salahgunakan kepercayaan kami, yaitu dengan melakukan tindak pidana korupsi. Kasianilah kami para rakyat tak mampu. Kami bukan ingin dikasiani tapi lebih tepatnya lihatlah kami yang dibawah kalian. Jangan selalu memandang ke atas dengan sombongnya. Kami juga bagian dari Indonesia meskipun kami orang tak mampu.
Cara menyikapi tindak pidana korupsi seharusnya dengan hukuman yang adil. Sebagai aparat Negara jangan mudah diberi uang sogokan agar mereka tidak mendapat hukuman tapi adilah, jika memang benar dia salah, hukum dengan hukuman yang setimpal jangan memihak mereka jika salah, karena hal tersebut malah membuat mereka melakukan tindak korupsi lagi. Karena hanya dengan uang sogokan kalian para aparat Negara mampu dibayar. Hal tersebut membuat Indonesia semakin terpuruk nantinya bukan malah membuat Indonesia semakin maju. Juga sebagai pemimpin Negara harus tegas menyikapi hal tersebut jangan malah membantu jalan korupsi mereka atau jangan malah juga ikut korupsi uang kami para rakyat. Dan kalian teman – teman calon penerus bangsa jangan biarkan para pejabat Negara kita mengambil uang rakyat. Misalkan dengan mengingatkan antar sesame kalian agar nantinya jika jadi pejabat Negara yang diberi amanah jangan melakukan tindak korupsi. Mulailah dari hal – hal kecil, yaitu mulai dari diri sendiri dahulu. Dengan tidak menghalalkan semua cara. Jika misalkan kalian masih dibangku sekolah jangan pernah korupsi nilai misalkan dengan mencontek ketika ujian. Jika kalian sudah kuliah janganlah kalian korupsi waktu misalnya adalah membolos kuliah dan malah pergi main. Jika kita mulai dari diri sendiri diharapkan akan menular keorang lain. Kita awali dari hal kecil dahulu, karena hal tersebut akan membuat diri kita terbiasa dengan tidak bertindak korupsi. Hal yang sudah menjadi kebiasaan nantinya akan kita bawa sampai kita bekerja kelak.
Jadi biasakan untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi !
Mulai dari hal kecil dan mulai dari diri sendiri !
read more
0
saran, pendapat maupun ejekan
Titik Terang
Ketika hampir setiap sisi di hidupku gelap
Aku terpuruk dalam kenestapaan
Banyak titik hitam yang mengelilingiku
Jurang-jurang kesedihan menghadang
Kau datang
Hal yang menyelimutiku
Hal yang menguatkanku
Hal yang berarti untukku
Kau ada
Memberiku semangat
Memberiku kehangatan
Memberiku pelukan
Kau hadir
Membuatku tersenyum
Membuatku bahagia
Membuatku berharga
Kau laksana pelangi
Memberikan warna setelah gelap
Memberikan cahaya kegembiraan
Memberikan memori terindah dalam hidupku
Kau
Adalah
Titik terang dalam jiwaku
Pelukis warna dalam setiap hembusan nafasku
read more
Aku terpuruk dalam kenestapaan
Banyak titik hitam yang mengelilingiku
Jurang-jurang kesedihan menghadang
Kau datang
Hal yang menyelimutiku
Hal yang menguatkanku
Hal yang berarti untukku
Kau ada
Memberiku semangat
Memberiku kehangatan
Memberiku pelukan
Kau hadir
Membuatku tersenyum
Membuatku bahagia
Membuatku berharga
Kau laksana pelangi
Memberikan warna setelah gelap
Memberikan cahaya kegembiraan
Memberikan memori terindah dalam hidupku
Kau
Adalah
Titik terang dalam jiwaku
Pelukis warna dalam setiap hembusan nafasku
0
saran, pendapat maupun ejekan
Beliau, seorang pria yang menjadi sumber kebahagiaanku. Bapak hadirmu selalu membuatku bangga. Bangga karena aku hadir di dunia ini dan mempunyai bapak sepertimu. Setiap hal yang kau berikan tak pernah ada rasa pamrih dalam batinmu. Kau ikhlas memberikan semua yang terbaik untukku. Meskipun kadang aku membuatmu marah, tapi kau selalu sabar menghadapiku. Tak pernah aku dengar keluh kesahmu dalam tiap detikku. Padahal aku tau engkau lelah setelah bekerja dan masih menghadapi kenakalanku.
Beliau, seseorang yang tak akan pernah terganti dengan apapun. Aset paling berharga yang sempat aku miliki. Ayah maafkan anak gadismu yang nakal ini. Mungkin kata maaf tak mampu menjadi obat lara ketika aku menggores hatimu. Tapi aku ingin kau tau ayah, bahwa sungguh gadis kecilmu ini sanggat menyayangimu. Ingin rasanya mengulang setiap detik ketika aku bersamamu. Aku rindu dengan senyummu yang selalu membuatku bahagia dan bangga menjadi anakmu.
Beliau, ayah yang terbaik yang aku miliki. Meskipun dengan kerja keras kau selalu berusaha untuk membahagiakanku. Membuatku selalu tersenyum. Engkau juga tak pernah ingin melihatku bersedih. Ketika aku bersedih, kau merengkuhku dalam dekapanmu. Memberiku kekuatan untuk berdiri. Menyemangatiku dalam setiap keluh kesah. Menjadi orang yang pertama berusaha membangkitkanku dari keterpurukan.
Beliau, seorang bapak yang pantang menyerah. Meski banyak rintangan yang menghadangmu, kau selalu berusaha untuk menerjangnya. Baru aku ketahui ternyata setiap tetes peluh yang kau keluarkan hanyalah untukku, seorang anak gadis cengeng yang tak tau terima kasih.
Ayah kau adalah hal yang paling berharga disetiap hembusan nafasku. Engkau adalah seseorang yang paling aku sayangi. Ayah aku rindu akan cinta kasihmu yang tak akan pernah terganti. Aku, anak gadis kecilmu yang cengeng sungguh bangga memiliki seorang ayah sepertimu, Yudho Dwi Laksminto. Namamu selalu terucap dalam setiap lantunan doaku, semoga bapak tenang di alam sana.
-rafsanjani-
read more
Beliau, hal paling berharga dalam hembusan nafasku
Beliau, seorang pria yang menjadi sumber kebahagiaanku. Bapak hadirmu selalu membuatku bangga. Bangga karena aku hadir di dunia ini dan mempunyai bapak sepertimu. Setiap hal yang kau berikan tak pernah ada rasa pamrih dalam batinmu. Kau ikhlas memberikan semua yang terbaik untukku. Meskipun kadang aku membuatmu marah, tapi kau selalu sabar menghadapiku. Tak pernah aku dengar keluh kesahmu dalam tiap detikku. Padahal aku tau engkau lelah setelah bekerja dan masih menghadapi kenakalanku.
Beliau, seseorang yang tak akan pernah terganti dengan apapun. Aset paling berharga yang sempat aku miliki. Ayah maafkan anak gadismu yang nakal ini. Mungkin kata maaf tak mampu menjadi obat lara ketika aku menggores hatimu. Tapi aku ingin kau tau ayah, bahwa sungguh gadis kecilmu ini sanggat menyayangimu. Ingin rasanya mengulang setiap detik ketika aku bersamamu. Aku rindu dengan senyummu yang selalu membuatku bahagia dan bangga menjadi anakmu.
Beliau, ayah yang terbaik yang aku miliki. Meskipun dengan kerja keras kau selalu berusaha untuk membahagiakanku. Membuatku selalu tersenyum. Engkau juga tak pernah ingin melihatku bersedih. Ketika aku bersedih, kau merengkuhku dalam dekapanmu. Memberiku kekuatan untuk berdiri. Menyemangatiku dalam setiap keluh kesah. Menjadi orang yang pertama berusaha membangkitkanku dari keterpurukan.
Beliau, seorang bapak yang pantang menyerah. Meski banyak rintangan yang menghadangmu, kau selalu berusaha untuk menerjangnya. Baru aku ketahui ternyata setiap tetes peluh yang kau keluarkan hanyalah untukku, seorang anak gadis cengeng yang tak tau terima kasih.
Ayah kau adalah hal yang paling berharga disetiap hembusan nafasku. Engkau adalah seseorang yang paling aku sayangi. Ayah aku rindu akan cinta kasihmu yang tak akan pernah terganti. Aku, anak gadis kecilmu yang cengeng sungguh bangga memiliki seorang ayah sepertimu, Yudho Dwi Laksminto. Namamu selalu terucap dalam setiap lantunan doaku, semoga bapak tenang di alam sana.
-rafsanjani-
Langganan:
Postingan (Atom)