Grace si Balita yang Tak Bisa Merasakan Sakit

London: Grace Riddell, balita berusia 4 tahun asal Inggris menderita sindrom Smiths-Magenis sejak lahir. Sindrom tersebut membuatnya tidak dapat merasakan rasa sakit sedikit pun.

Sindrom ini disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan dan sedikitnya jumlah kromosom yang dimiliki si penderitanya. Biasanya kromosom para penderita sindrom ini berjumlah 17. Itulah mengapa sindrom ini juga dikenal dengan sebutan sindrom 17-P. Sindrom yang terbilang langka ini hanya dapat menyerang 1 orang dari 25.000.

Sindrom Smiths-Magenis membuat Grace tidak dapat merasakan rasa sakit. Bahkan jika seterika atau ketel bersuhu tinggi menyentuh kulitnya. Sindrom ini juga membuat Grace memiliki waktu tidur yang tidak biasa, perubahan mood yang supercepat dan kesulitan untuk berkomunikasi. Untuk itu, orang tua Grace merancang kamar khusus. Kamar tersebut dilapisi busa empuk di setiap bagiannya. Itu untuk menghindari Grace mengantukkan kepalanya ke tembok yang kerap dilakukannya saat sindrom tersebut mengambil alih kontrol dirinya.

"Grace begitu menawan. Ia akan bersegera memeluk dan memberikan ciuman hangat ketika ia meilhat Anda sedih. Bahkan dengan semua masalah, Grace membawa suka cita yang berlimpah bagi keluarga kami," demikian ungkap sang ibu.

Sindrom yang diderita Grace tidaklah membuat orang tuanya menyerah. Ayah Grace membangun sebuah situs yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin tahu lebih lanjut mengenai sindrom Smiths-Magenis. Situs tersebut telah dikunjungi para peselancar dunia maya dari berbagai negara dan menjadi ajang bertukar pikiran para orang tua yang memiliki kasus serupa. (Dailymail/Vin)

0 saran, pendapat maupun ejekan:

Posting Komentar