Saat Stres Menyerang Fisik Anda


  Chicago: Apakah Anda pernah mengalami stres? Jika ditanya apakah beban psikologis melebihi kemampuan maksimum diri Anda, pasti sulit untuk menjawabnya. Biasanya, orang yang mengalami stres tidak mengenali ciri-cirinya. Feedmyhealth membeberkan, Ahad (5/6), lima ciri yang patut diwaspadai, termasuk gangguan fisik dapat menjadi pertanda bahwa Anda mengalami stres berat.

1. Sakit kepala di akhir pekan

"Penurunan tingkat stres dengan cepat dapat mendorong migrain," kata Todd Schwedt, MD, direktur dari Universitas Washington Headache Center.

Tak heran jika pada akhir pekan, sakit kepala muncul. Jika Anda mengalami hal ini, Anda harus menetapkan jadwal tidur dan makan secara teratur. Hal ini untuk meminimalkan stres.

2. Nyeri haid lebih dari biasanya

Kebanyakan wanita yang mengalami stres akan merasakan nyeri haid yang lebih dibandingkan perempuan sehat. Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Harvard, Inggris,

Para peneliti mengungkapkan bahwa stres memicu hormon menjadi lebih tidak stabil. Hal ini membuat rasa sakit yang disebabkan oleh menstruasi meningkat lebih dari biasanya.

3. Mengalami mimpi aneh

Mimpi biasanya akan lebih indah bila Anda cukup tidur.
"Jadi, saat bangun mood Anda akan lebih baik," kata Rosalind Cartwright, PhD, profesor emeritus psikologi di Pusat Pengobatan Universitas Rush, Amerika Serikat. Namun, ketika Anda mengalami stres, Anda akan bangun lebih sering. Hal ini memungkinkan terjadinya mimpi buruk atau aneh sepanjang malam.

4. Pendarahan gusi

Menurut analisis peneliti Brasil, orang-orang yang mengalami stres kronis berisiko tinggi terkena masalah gigi dan mulut. Itu berarti kadar hormon kortisol dalam tubuh sangat tinggi dan menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga bakteri memicu masalah gigi mudah menyerang.

5. Alergi semakin parah

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2008, sebuah tim dari Universitas Negeri Ohio, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang dengan alergi memiliki gejala lebih parah selama stres. "Stres hormon merangsang produksi IgE, suatu protein darah yang memicu reaksi alergi," kata salah satu peneliti, Janice Kiecolt-Glaser, PhD.(ULF)

0 saran, pendapat maupun ejekan:

Posting Komentar